MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
“KERAJINAN
BAHAN KERAS”
Disusun untuk memenuhi
mata pelajaran kewirausahaan
Disusun oleh :
1. Arin
Laras Ningtyas (03)
2. Audia
Megananda (04)
3. Mu’ammiroh
Khoiriyah (15)
4. Paula
Agustina (20)
5. Ulin
Nuryah (28)
6. Zelika
Isti Mutmainah (30)
SMK NEGERI 1 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kamu dapat menyalesaikan makalah kewirausahaan
tentang kerajinan bahan keras
Adapun makalah kerajinan
bahan keras ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehinggga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kamu tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalh ini.
Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekuarangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaat
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
..................................................................................................
2
DAFTAR
ISI
................................................................................................................
3
BAB
I PENDAHULUAN
............................................................................................ 4
BAB
II PEMBAHASAN .............................................................................................. 5
BAB
III PENUTUP
...................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah
nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan
peluang.
Kerajinan merupakan produk hasil
kreasi tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan
kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik atau
keindahan
Di Indonesia banyak sekali macam
kerajinan, diantaranya kerajinan bahan lunak dan kerajinanbahan keras.
Kerajinan bahan lunak yaitu kerajinan yang terbuat dari bahan dasar yang
bersifat lunak. Sedangkan kerajinan bahan keras merupakan kerajinan yang
terbuat dari bahan dasar yang bersifat keras
Dalam hal ini kita akan mempelajari
kerajinan bahan keras yang mana kerajinan bahan keras sudah banyak di produksi
di indonesia. Kita sebagai pelajar atau generasi penerus bangsa harus bisa
memplajari ata bahkan mempraktekkan cara pembuatah kerajinan bahan keras agar
kita bisa melestarikan produk bangsa kita.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
a) Pengertian
Kewirausahaan?
b) Tujuan
Kewirausahaan?
c) Manfaat
Kewirausahaan?
d) Ruang
Lingkup Kewirausahan?
e) Keberhasilan
dan Kegagalan Kewirausahaan?
f) Contoh
Kerajinan dari Bahan Keras?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kewirausahaan
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalanoperasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri
Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan
bahwa: Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan
kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada
orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang
dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki
seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari
sumber daya yang ada di dalamnyaadalah seseorang yang membawa sumber daya
berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang
menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan
padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kewirausahaan dalam arti proses yang
dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan
denganmenambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktuyang
tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resikosocial, dan akan
menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta kemandirian
personal.Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki
olehseorang wirausahawan yakni: Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu
yang baru denganmenambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui
oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi
tersebut. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha
yangdiberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini
maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalamkewirausahaan.
Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin
terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social. Memperoleh
reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan
yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya
dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
2.2 Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan
dapat diajarkan dan dikembangkandi Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah,
Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran
Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk
membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat.
Tujuan dari Kewirausahaan, sebagai berikut:
1.
Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan
para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap,
perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang
mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran
dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan
masyarakat.
2.3 Manfaat Kewirausahaan
Manfaat sosial kewirausahaan
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan
pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur
bagiwirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak
Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak barang
dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit. Menciptakan teknologi,
produk dan jasa baru: komputer digital, mesin fotokopi, laser, power steering.
2.
Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar
internasionalmenyediakan peluang kewirausahaan.
2.4 Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali
A. Lapangan agraris
a) Pertanian
b) Perkebunan dan kehutanan
B. Lapangan perikanan
a) Pemeliharaan ikan
b) Penetasan ikan
c) Makanan ikan
d) Pengangkutan ikan
C. Lapangan peternakan
a)
Bangsa burung atau unggas
b)
Bangsa binatang
D. Lapangan perindustrian dan kerajinan
a) Industri besar
b) Industri menengah
c) Industri kecil
d) Pengrajin (Pengolahan hasil
pertanian, Pengolahan hasil perkebunan, Pengolahan hasil perikanan, Pengolahan
hasil peternakan, Pengolahan hasil kehutanan)
E. Lapangan pertambangan dan energi
F. Lapangan perdagangan
a) Sebagai pedagang besar
b) Sebagai pedagang menengah
c) Sebagai pedagang kecil
G. Lapangan pemberi
a) Sebagai pedagang perantara
b) Sebagai pemberi kredit atau
perbankan
c) Sebagai pengusaha angkutan
d) Sebagai pengusaha hotel dan restoran
2.5 Keberhasilan
dan kegagalan wirausahawan
A. Keberhasilan Kewirausahaan
1) Kerja keras. Dalam menjalankan usaha
kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha
apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan
tekun.
2) Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang
lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada
orang lain.
3) Penampilan yang baik. Penampilan adalah
cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk
menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan
4) Yakin, keyakinan. Segala sesuatu
yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa
5) Pandai membuat keputusan
6) Mau menambah pengetahuan. Seorang
wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan
sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
7) Pandai berkomunikasi. Belajarlah
mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
B.
Kegagalan Kewirausahaan
1) Kurangnya dana untuk modal. Tidak
semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian
besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana
2) Kurangnya pengalaman dalam bidang
bisnis. Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan
sesuatu pada tempatnya
3) Tidak adanya perencanaan yang tepat
dan matang. Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu
perlu disiapkan sebelumnya
4) Tidak cocoknya minat terhadap bidang
usaha yang sedang digeluti (diteliti). Terkait dengan penjelasan point b
diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan
bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang
dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.
C.
Sebab – sebab Kegagalan Menjalankan Usaha
1)
Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus
dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa
2)
Kurang tekun dan teliti
3)
Kurangnya pengawasan
4)
Kemacetan yang sering terjadi
5)
Pelayanan yang kurang baik
6)
Tidak jujur dan kurang cekatan
7)
Kurang inisiatif dan kurang kreatif
8)
Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
9)
Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah
satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas
beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit
10) Banyak pemborosan dan penyimpangan
11) Kurang dapat menyesuaikan dengan
selera konsumen
12) Sulit memisahkan antara harta
pribadi dengan harta perusahaan
13) Mengambil kredit tanpa pertimbangan
yang matang
14) Memulai usaha tanpa pengalaman dan
modal pinjaman
15) Banyaknya piutang ragu-ragu
16) Kekeliruan menghitung harga pokok.
Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga
pokok.
CONTOH KERAJINAN DARI BAHAN KERAS
ASBAK DARI BAMBU BEKAS
Bahan
1.
Bambu bekas
2. Papan bekas
3. Lem serbaguna
4. Lem kayu
5. Amplas
6.
Plitur/pernis
Alat-alat
1.
Gergaji
2. Pisau/cutter
3.
Gunting
Cara
membuatnya
1.
Membuat kerangka
Belah papan dengan lebar 2,5 cm,
kemudian potong dengan panjang 12cm, potong miring setiap ujungnya, buat 8
potongan agar menjadi 2 bentuk kotak. Kemudian tempelkan bagian-bagiannya
dengan menggunakan lem serbaguna
2.
Belah bambu tipis-tipis (jangan terlalutipis dan jangan
terlalu tebal). Kemudian potong dengan panjang 7cm. Karena tipis bisa
memotongnya dengan gunting, karena lebih mudah dalam proses pemotongan.
3. Tempelkan potongan-potongan bambu
tadi pada sekeliling kerangka bagian dalam dengan menggunakan lem serbaguna,
begitu juga pada kerangka bagian luar, sampai semua kerangka tertutup. Tutup
juga bagian bawah kerangka, sampai lubangnya
tertutup, dan tempelkan juga potongan bambu pada kerangka bagian atas,
tapi jangan tutup lubangnya, kemudian tempelkan belahan bambu yang agak tebal
pada bagian dalam asbak.
4. Bagian terakhir tempelkan lis bambu
pada sekeliling bagian atas dan bagian bawah asbak, kemudian tempelkan potongan
bambu untuk menaruh rokok.
5. Setelah semua bagian-bagian asbak
terpasang, lumuri semua bagian-bagian asbak dengan lem kayu sampai celah pada
bambu yang ditempel tertutup, dan tunggu sampai lem kering, amplas semua bagian
asbak sampai halus, kemudian diplitur/dipernis.
BAB III
PENUTUP
Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan – kesempatan berikutnya
A. KESIMPULAN
Jadi wirausaha itu mengarah kepada
orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang
dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki
seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari
sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya
berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang
menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan
padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kerajinan dari bahan keras banyak
sekali manfaatnya juga bahan baku nya juga dapat menggunakan bahan dari bahan
bekas. Hasil dari bahan keras bernilai tinggi dan layak jual.
B. SARAN
Sebaiknya menjadi seorang wirausaha
harus memperhatikan aspek sosial dan aspek ekonomi agar berguna bagi masyarakat
Ko gambarnya ga bisa dibuka ya?
BalasHapus